Miopia atau Rabun Jauh: Penyebab, Gejala, dan Solusinya

Miopi atau rabun jauh adalah gangguan penglihatan yang sebabkan penderitanya sulit melihat objek jauh. Rabun jauh atau miopi disebabkan oleh beragam faktor, baik genetik maupun lingkungan. Langkah penanganannya bisa dengan kacamata, lensa kontak, serta operasi.
Rabun jauh merupakan salah satu gangguan penglihatan yang paling sering dialami oleh masyarakat, muda ataupun tua dimulai dari usia 8 tahun keatas. Penyebabnya beragam, bisa karena faktor genetik atau keturunan dan juga faktor lingkungan.
Penderita yang mengidap jenis gangguan ini akan kesulitan mengidentifikasi objek atau benda pada jarak yang jauh. Ini karena ukuran bola mata yang melampaui ukuran normal, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina.
Selain itu, faktor penyebab lainnya adalah kondisi kornea mata yang terlalu melengkung atau oval. Akibatnya, cahaya tidak bisa difokuskan ke retina sehingga penampakan objek di depan mata menjadi buram atau tidak jelas. Simak artikel berikut untuk mengetahui solusi mengatasi masalah mata tersebut.
Definisi Miopi atau Rabun Jauh

(Miopia atau Rabun, Sumber: Freepik)
Agar bisa menangani permasalahan tersebut, mari ketahui penyebab dan gejala rabun jauh berikut ini. Rabun jauh, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan kondisi gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya kesulitan melihat benda-benda pada jarak yang relatif jauh.
Jenis gangguan mata ini kerap disebut juga sebagai mata minus, ini karena minus (-) digunakan untuk menunjukkan tingkat kekuatan lensa koreksi pada miopi. Lebih lanjut, tanda minus tersebut umum digunakan pada resep kacamata maupun lensa kontak. Misalnya -2,00 pada resep kacamata menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan minus 2 dioptri untuk membantu penglihatannya agar normal kembali.
Ketahui Penyebab dan Gejala Rabun Jauh
Jika dijelaskan secara ilmiah, rabun jauh terjadi karena adanya kelainan refraksi yang menyebabkan fokus cahaya ke retina menjadi tidak akurat. Dalam hal ini, ada dua kondisi yang menyebabkan kelainan refraksi tersebut terjadi.
Kondisi pertama adalah ketika ukuran bola mata yang lebih panjang dari normalnya atau cenderung lonjong, sehingga cahaya yang masuk ke mata jatuh di depan retina. Kedua, bentuk kornea mata yang terlalu melengkung, akibatnya cahaya yang seharusnya fokus pada satu titik justru menyilang.
Adapun faktor penyebab yang memicu terjadinya kondisi tersebut adalah faktor genetik dan faktor lingkungan. Risiko rabun jauh cenderung lebih besar terjadi pada anak-anak yang orang tuanya juga mengalami kondisi tersebut.
Di sisi lain, faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan rabun jauh. Faktor penyebab ini erat kaitannya dengan gaya hidup. Berikut ini sejumlah faktor tersebut, antara lain:
- Penggunaan gadget dalam waktu lama
- Kegiatan jarak dekat secara kontinu; membaca, menulis, bekerja di depan layar komputer
- Kurang asupan nutrisi untuk mata
- Jarang beraktivitas di luar ruangan sehingga kekurangan sinar matahari
- Paparan radiasi yang intens
Rabun jauh atau mata minus dapat dikenali dengan sejumlah gejala, seperti pandangan kabur ketika melihat objek jauh, sering menggosok mata, merasa pusing atau sakit kepala ketika bekerja dalam waktu relatif lama, serta sering berkedip.
Solusi Mengatasi Gangguan Mata Minus

(Olahraga, Sumber: Freepik)
Pada dasarnya, solusi untuk mengatasi mata minus terbagi menjadi dua, yaitu dengan mengupayakan langkah pencegahan (preventif) atau menangani masalahnya (represif).
Langkah preventif bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan mata sedini mungkin, misalnya menutrisi mata dengan asupan yang mengandung vitamin dan senyawa antioksidan. Selain itu, mulailah menjalani gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, membatasi penggunaan gadget, mengistirahatkan mata di sela-sela waktu bekerja, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, langkah penanganan yang bisa diupayakan jika telah mengalami rabun jauh bisa dengan penggunaan kacamata, kontak lensa, hingga melakukan operasi. Pilihan tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat keparahan pasien, yaitu tahap ringan, menengah, atau berat.
Untuk mengatasi rabun jauh pada tahap ringan, Anda membutuhkan lensa kontak atau kacamata. Keduanya diperlukan sebagai alat bantu agar penglihatan kembali normal ketika melakukan aktivitas tertentu yang membutuhkan fokus tinggi atau detail, misalnya membaca, berkendara, dan sebagainya.
Pada tahap menengah, penderita sudah membutuhkan alat bantu untuk menjalankan hampir seluruh aktivitas sehari-hari. Penderitanya perlu selalu mengenakan kacamata maupun lensa kontak ketika beraktivitas setiap harinya, mulai dari bangun pagi hingga tidur malam.
Di sisi lain, tingkat ketergantungan penderita pada alat bantu sudah semakin tinggi, sehingga tidak sedikit yang memutuskan untuk melakukan operasi pembedahan oleh dokter spesialis mata. Umumnya ada dua jenis operasi medis yang disarankan oleh dokter mata, yaitu operasi dengan sinar laser (LASIK), dan implan lensa buatan.
Demikian informasi seputar miopi atau rabun jauh, semoga membantu. Untuk info kesehatan lainnya, silakan akses laman Fresh Vision. (TMI)
BACA JUGA ARTIKEL TERBARU KAMI: