Hipermetropi atau Rabun Dekat: Penyebab dan Solusinya

Hipermetropi atau rabun dekat
Bagikan Artikel Ini

Hipermetropi atau rabun dekat merupakan gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya sulit melihat benda dekat dengan jelas. Kelainan mata ini disebut juga dengan mata plus dan biasanya dialami oleh orang tua.

Pernah mendengar kelainan mata yang menyebabkan benda jauh tampak jelas, namun benda dekat tampak kabur dan buram? Jika iya, maka gangguan tersebut dapat diidentifikasi sebagai hipermetropi atau rabun dekat.

Rabun dekat dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti bentuk mata yang terlalu pendek, lensa mata yang tipis dan kurang tebal, atau kornea mata yang datar. Akibatnya cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus ke retina, namun justru jatuh di belakangnya.

Faktor genetik yang menurun dari orang tua ke anak atau gangguan kesehatan tertentu, seperti retinopati dapat meningkatkan risiko rabun dekat. Mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.

BACA JUGAhttps://freshvision.id/peringatan-hari-guru-bersama-fresh-vision-cerah-menyongsong-masa-depan/

Mengulik Fakta Kesehatan Seputar Hipermetropi atau Rabun Dekat

Rabun Dekat atau mata plus

(Rabun Dekat, Sumber: Freepik)

Hipermetropi atau rabun dekat seringkali dikaitkan dengan masalah penglihatan yang berhubungan dengan penuaan atau faktor usia. 

Lantas benarkah kelainan mata yang juga kerap disebut sebagai mata plus tersebut hanya dialami oleh orang tua dan apa penyebabnya? Mari kita ulik informasi kesehatan seputar kelainan mata tersebut satu persatu.

Benarkah Rabun Dekat Hanya Dialami Orang Tua

Apakah saudara, teman, atau justru Anda sendiri mengalami gejala gangguan mata yang menyebabkan pandangan terhadap benda jauh tampak normal, namun benda dekat justru terlihat buram atau kabur?

Jika iya, maka ada kemungkinan Anda, teman, atau sanak saudara mengalami kelainan mata yang disebut hipermetropi. Lebih lanjut, penyakit mata ini cukup mengganggu penglihatan karena dapat menghambat aktivitas sehari-hari, mulai dari membaca, menatap layar gadget, serta kegiatan lain yang memerlukan fokus dalam jarak dekat.

Pertanyaan selanjutnya, benarkah hipermetropi atau rabun dekat hanya dialami oleh orang tua? Jawabannya tidak, risiko rabun dekat dapat mengancam siapa saja bahkan bagi anak-anak. Gangguan mata tersebut ternyata dapat dialami oleh anak-anak karena rabun dekat dapat diturunkan dari orang tua pada anaknya. 

Jadi, orang tua dapat mewariskan kelainan mata tersebut pada anaknya sejak dalam kandungan. Perkembangan mata si kecil yang tidak sempurna dapat meningkatkan risiko rabun dekat, seperti kondisi mata  lebih pendek dari ukuran normal atau kornea mata yang berbentuk datar.

BACA JUGAhttps://freshvision.id/miopia-atau-rabun-jauh-penyebab-gejala-dan-solusinya/

Penyebab dan Gejala Rabun Dekat

Rabun Dekat Pada Anak

(Rabun Dekat Pada Anak, Sumber: Freepik)

Seperti pada pembahasan sebelumnya, hipermetropi dapat terjadi jika kondisi mata lebih kecil atau pendek dari ukuran normal, lensa mata kurang tebal, maupun kornea mata yang berbentuk datar.

Baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua yang menderita kelainan ini sama-sama mengalami gejala kesulitan melihat objek dalam jarak yang dekat. Namun, seseorang tidak dapat menyimpulkan sendiri gangguan tersebut tanpa saran dokter spesialis mata.

Untuk mendiagnosis kelainan rabun dekat diperlukan pemeriksaan medis secara fisik yang menyangkut dengan refraksi mata, kondisi lensa, serta pupil.

Di sisi lain, untuk mengobati rabun dekat, dapat melalui penggunaan kacamata atau lensa kontak dengan dioptri yang berawalan plus, misalnya +0,75 atau +1,00 dioptri. Penderita rabun dekat juga bisa mengupayakan kesembuhan mata dengan melakukan operasi laser, seperti halnya operasi mata minus.

Perawatan terhadap diagnosis rabun dekata atau hipermetropi memerlukan penanganan khusus dari dokter mata. Untuk itu, pasien perlu melakukan pemeriksaan mata dan mengonsultasikan penyebab rabun pada mata serta gejala-gejala hipermetropi yang dialami pada tenaga medis.

Demikian informasi kesehatan menyangkut kelainan hipermetropi atau rabun dekat, semoga membantu. Simak juga informasi kesehatan mata lainnya dengan mengakses laman website official Fresh Vision atau kunjungi Instagram @freshvision.id. (TMI)

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Freshvision?