Kafein Sebabkan Mata Kedutan, Mitos atau Fakta?

Kafein sebabkan mata kedutan merupakan fakta medis yang belum banyak orang tau. Secara medis, kadar Kafein yang terlalu tinggi bisa menimbulkan efek samping pada sistem saraf sehingga muncul kondisi mata berkedut atau kedutan mata.
Mata kedutan merupakan suatu fenomena ketika otot di area mata, terutama kelopak mata mengalami kontraksi secara tidak sengaja atau dengan sendirinya. Kondisi ini dalam dunia medis disebut juga dengan myokymia.
Myokymia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mata lelah, alergi, stres, dan konsumsi obat. Selain itu, konsumsi bahan tertentu seperti kafein, alkohol, dan tembakau juga turut menjadi penyebab mata mengalami kedutan.
Kafein dikenal sebagai kandungan yang dapat mengusir rasa kantuk. Tidak hanya itu, kafein seperti pada kopi, kaya akan antioksidan yang dapat menetralisir efek radikal bebas. Sayangnya, konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat menimbulkan efek samping pada saraf di area mata, simak selengkapnya berikut ini.
Mitos atau Fakta Efek Samping Kafein Sebabkan Mata Kedutan

(Benarkah kafein Sebabkan Mata Kedutan, Sumber: Freepik)
Sebelum mengenal lebih jauh tentang hubungan kafein dan mata kedutan, kenali lebih dahulu seputar kafein berikut ini.
Tahukah Anda bahwa kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Di sisi lain, Indonesia sendiri merupakan satu dari sekian negara yang penduduknya paling banyak mengonsumsi kopi.
Kopi menjadi salah satu minuman yang memiliki kandungan kafein selain teh hitam, teh hijau, soda, minuman cokelat, dan minuman berenergi. Jumlah kafein pada 100 gram kopi bisa mencapai 40 mg.
Dalam dunia kesehatan, mengonsumsi kopi sebagai sumber kafein memiliki sejumlah manfaat. Kopi bermanfaat untuk mencegah peradangan dan menurunkan risiko penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, bahkan alzheimer.
Sayangnya, kafein pada kopi juga memiliki efek samping yang mengintai jika jumlah konsumsinya melampaui batas normal. Selain jantung berdebar, konsumsi kafein berlebih juga menimbulkan masalah pencernaan dan sulit tidur.
Tidak hanya itu, kafein dalam jumlah tinggi juga dapat memicu gangguan saraf mata berupa mata kedutan. Lantas, bagaimana hubungan antara konsumsi kafein dan mata kedutan? Simak ulasan mengenai kafein sebagai penyebab kedutan mata berikut ini.
Kafein dan Mata Berkedut: Apa Hubungannya?
Untuk memahami hubungan antara kafein dan mata kedutan, pertama-tama kita perlu mengidentifikasi apa itu mata kedutan dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan gejala tersebut.
Kedutan atau sindrom fasikulasi jinak (fasciculation syndrome)adalah suatu kondisi dimana otot mata menegang dan bergerak-gerak atau berkedut dengan sendirinya. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kurang tidur, stres, mata lelah, dan terlalu banyak bekerja di depan layar komputer.
Sindrom ini tidak berbahaya dan hanya berlangsung selama beberapa saat saja. Itulah mengapa banyak orang sering mengabaikan gejala kedutan pada mata sebelah kiri ataupun kedutan mata kanan. Namun, kedutan di mata ternyata bisa jadi gejala awal penyakit serius.
Mata kedutan mungkin menandai penyakit dystonia atau kelainan gerakan pada otot-otot di area mata karena kerusakan sel saraf. Selain itu, sindrom mata kedutan juga mungkin saja merupakan gejala penyakit mata mata kering, abrasi kornea, atau blefaritis atau radang pada kelopak mata.
Pada kesimpulannya, mata kedutan adalah sindrom yang tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus, sindrom mata kedutan bisa jadi gejala adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami faktor-faktor penyebabnya.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Mata Berkedut

(Penyebab Mata Kedutan, Sumber: Freepik)
Faktor penyebab kedutan di mata beragam, bisa karena kondisi mata yang lelah, kering, sedang mengalami stres, gaya hidup. Gaya hidup mencakup berbagai hal, termasuk juga asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kafein, seperti pada kopi, teh, minuman bersoda, bahkan minuman cokelat merupakan stimulan yang memengaruhi otot dan sistem saraf. Pada kadar yang wajar, kafein tidak menimbulkan efek apapun, tidak juga pada munculnya sensasi kedutan. Kadar kafein dalam jumlah yang tepat justru bermanfaat untuk tubuh, seperti meningkatkan kewaspadaan, menambah konsentrasi, bahkan mengurangi risiko depresi.
Namun, kadar kafein dalam tubuh yang terlalu tinggi justru dapat memicu gejala yang tidak diinginkan, salah satunya mata kedutan. Orang dewasa dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari batas normal, yaitu sebanyak 400 mg. Jumlah tersebut setara dengan 4 cangkir kopi atau pada minuman berenergi sebanyak 2 gelas sehari.
Sementara itu, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang melebihi batas orang dewasa pada umumnya. Kadar kafein yang masih boleh dikonsumsi yaitu tidak lebih dari 200 mg perhari.
Hal ini menjadi guna mencegah kadar kafein sebabkan mata kedutan. Nah, itu dia sejumlah informasi menarik seputar kafein dan mata kedutan. Untuk artikel populer lainnya dapat Anda akses di laman Fresh Vision. (TMI)