Mitos Seputar Kesehatan Mata: Menyilangkan Mata Sebabkan Juling?

Mitos seputar kesehatan mata seringkali menyebar di masyarakat tanpa diketahui faktanya. Untuk itu, penting memahami mitos dan fakta seputar mata.
Mitos tentang kesehatan mata seringkali menyebar cepat di masyarakat dan dapat memengaruhi pandangan mereka tentang perawatan mata berdasarkan ilmu medis.
Oleh sebab itu, penting untuk menyadarkan masyarakat luas bahwa beberapa mitos tersebut mungkin saja hanya mitos belaka yang tidak didukung oleh fakta medis. Padahal, menjaga kesehatan mata tidak boleh hanya berdasar pada cerita dari mulut ke mulut.
Agar tidak tersesat pada isu palsu, simak artikel mengenai mitos seputar kesehatan mata berikut ini, termasuk fakta menyilangkan mata yang katanya dapat menyebabkan mata juling.
Mitos Seputar Kesehatan Mata Paling Populer

(Mitos dan fakta kesehatan mata, Sumber: Freepik)
Tidak sedikit mitos seputar mata yang belum tentu kebenarannya, baik seputar kebiasaan yang merusak mata secara permanen, gangguan mata seperti miopia atau rabun jauh dan juga dekat, dan penyakit mata lainnya.
Mitos Seputar Kesehatan Mata: Menyilangkan Mata Sebabkan Juling?
Pernah mendengar mitos tentang sering menyilangkan mata sebabkan mata juling? Hal ini tentu hanya mitos belaka.
Perlu diketahui bahwa sering menyilangkan mata tidak akan membuat mata jadi juling. Kondisi mata juling biasanya disebabkan karena gangguan mata tertentu atau adanya masalah pada otot mata yang menyebabkan ketidaksejajaran mata.
Meski tidak berisiko menyebabkan mata juling, menyilangkan mata secara berlebih dapat memicu ketidaknyamanan dalam konteks sosial. Sebagian orang menganggap kebiasaan tersebut sebagai sesuatu hal yang kurang sopan.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk mulai mengurangi kebiasaan tersebut dari sekarang dan pastikan untuk selalu menjaga postur tubuh ketika beraktivitas dalam rangka menjaga kesehatan mata dan kenyamanan tubuh secara keseluruhan.
Makan Wortel dapat Meningkatkan Kesehatan Mata
Wortel memang dikenal bagus untuk penglihatan karena mengandung beta karoten, yaitu senyawa yang akan diubah menjadi Vitamin A dalam proses metabolisme tubuh. Dengan kata lain, wortel kaya akan Vitamin A.
Selain itu, wortel juga mengandung lutein, yaitu jenis senyawa yang berperan melindungi mata dari kerusakan oksidatif. Lebih lanjut, Vitamin A tersebut merupakan sumber nutrisi bagi mata yang dapat menjaga fungsi penglihatan.
Namun perlu disadari bahwa wortel saja tidak cukup untuk meningkatkan pengelihatan berapapun jumlahnya. Hal yang sama juga berlaku pada kasus mata minus, wortel tidak bisa mengurangi minus mata.
Ini terjadi karena kondisi mata minus berasal dari perubahan bentuk bola mata yang menjadi lebih panjang dari ukuran normalnya. Sementara wortel dengan berbagai kandungan nutrisi di dalamnya tidak mampu mengubah bentuk bola mata kembali seperti semula.
Mitos Mengenakan Kacamata Terus Bisa Menambah Minus Mata
Mitos seputar penyakit mata yang beredar di masyarakat selanjutnya adalah memakai kacamata minus terus-menerus bisa menambah minus mata. Hal ini tentu saja hanya mitos belaka, sebab penggunaan kacamata atau lensa kontak yang diresepkan oleh dokter mata justru dapat membantu memperbaiki masalah penglihatan dan mengurangi ketegangan mata.
Sebaliknya, tidak menggunakan kacamata atau lensa mata pada penderita mata minus justru akan membuat mata bekerja lebih keras. Akibatnya bukan hanya keluhan penglihatan kabur atau buram, tapi juga rasa tidak nyaman, cepat lelah, dan saraf menjadi tegang.
Mitos Duduk Terlalu Dekat dengan TV Terhadap Kesehatan Mata

(Menonton tv terlalu dekat, Sumber: Freepik)
Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa duduk terlalu dekat dengan layar televisi dapat merusak penglihatan. Nyatanya, hal ini tidak benar adanya dan hanya merupakan mitos belaka.
Namun perlu diketahui bahwa menatap layar tv dalam jarak yang dekat berisiko memicu mata lelah. Jadi, meski menonton tv terlalu dekat tidak menjadi faktor penyebab kerusakan mata dan penglihatan, hal ini termasuk kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari.
Mengintip Bisa Sebabkan Mata Bintitan?
Mitos kesehatan mata selanjutnya adalah soal bintitan. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hordeolum. Bagi sebagian besar orang, bintitan menjadi masalah yang menjengkelkan karena membuat mata terasa tidak nyaman.
Ada dua jenis bintitan, yaitu bintitan eksternal dan internal. Lebih lanjut, bintitan eksternal biasanya menyerang bagian luar kelopak mata, sementara bintitan internal terjadi pada bagian dalam kelopak mata. Di samping perbedaan itu, keduanya sama-sama disebabkan oleh kebersihan mata yang kurang terjaga, dan bakteri.
Namun, seringkali masyarakat menyangkut-pautkan kondisi bintitan dengan kebiasaan mengintip. Perlu diketahui bahwa mitos tersebut salah dan tidak berdasar.
Nah, itu dia sejumlah mitos tentang kesehatan mata dan penglihatan yang beredar di masyarakat. Mitos-mitos seputar matar tersebut perlu diketahui kebenarannya agar tidak terjerumus pada informasi yang menyesatkan, semoga membantu. Untuk artikel menarik lainnya, akses di sini. (TMI)