Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata di Era Dominasi Penggunaan Gadget

Sadarkah kita bahwa saat ini mata manusia sulit dijauhkan dari layar-layar monitor, contohnya gadget. Hampir semua lapisan masyarakat, mulai anak-anak sampai orang dewasa, sudah banyak menggunakan gadget. Pemakaian gadget secara berlebihan tentu akan mengganggu kesehatan mata. Padahal, mata menjadi alat indra yang banyak sekali digunakan oleh manusia dibanding indra lain. Dalam keseharian kita, mata digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi di sekitar kita.
Berfokus pada dunia pendidikan yang saat ini sudah banyak menggunakan alat-alat elektronik, seperti gawai, laptop, komputer, tab, dan lainnya sebagai media belajar. Namun, penggunaan alat-alat elektronik tersebut meningkat secara signifikan semenjak dunia ini dihebohkan oleh virus berbahaya yaitu coronavirus disease atau COVID-19. Guna menghentikan penularan COVID-19, pemerintah melakukan berbagai upaya, seperti penerapan protokol kesehatan, menerapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah, dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Salah satu dampak dari diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat adalah seluruh kegiatan pendidikan dilakukan dengan jarak jauh. Baik mahasiswa maupun dosen harus bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut menjadikan seluruh mahasiswa wajib menggunakan media elektronik seperti komputer untuk mengikuti kelas. Secara tidak langsung, mahasiswa diminta untuk menatap layar smartphone/laptop lebih lama dari waktu biasanya. Tentu saja hal ini berdampak negatif karena dapat memicu timbulnya masalah Computer Vision Syndrome.
Apakah Computer Vision Syndrome (CVS) itu?
Dikutip dari Jurnal Media Teknik dan Sistem Informatika oleh Tambun & Husda (2021), Computer Vision Syndrome (CVS) ialah istilah yang merujuk pada gejala-gejala pada gangguan mata atau leher akibat penggunaan layar monitor atau komputer secara berlebihan. Gejala yang sering menyertai CVS antara lain kelelahan atau nyeri mata, penglihatan kabur atau ganda, mata kering, mata merah, dan panas. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat disertai dengan sakit kepala, sakit leher, bahu, dan punggung. Kelelahan mata pada mahasiswa memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada kelelahan mata pada masyarakat umum.
Layar digital berbahaya bagi mata karena memancarkan gelombang pendek berenergi tinggi yang dapat merusak retina mata. Cahaya biru di layar sering membuat kita lupa untuk berkedip. Selain itu, sekitar 66% reflek kedipan mata akan berkurang jika berada di depan layar. Hal ini menyebabkan mata kering dan kelelahan otot mata. Gejala nyeri leher dan punggung juga sering dilaporkan karena gaya duduk yang tidak nyaman. Duduk dalam waktu lama dan dalam posisi yang tidak nyaman membuat otot-otot di punggung Anda tegang. Mahasiswa cenderung menggunakan laptop dengan postur tubuh yang statis dalam durasi waktu yang lama sehingga menimbulkan rasa kesemutan, nyeri, dan mati rasa pada bahu, leher, punggung, tangan, dan kaki.
Menurut Qusairi (2021), sekitar 80% informasi di kehidupan ini dikumpulkan oleh mata sehingga jika kita mengabaikan kesehatan mata maka dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisma. Masalah-masalah lain yang biasa terjadi pada mata adalah mata menjadi mudah lelah, merah, kering, sakit mata, sakit punggung, dan pusing.
Guna mencegah atau mengurangi keluhan-keluhan pada mata, mahasiswa dapat melakukan beberapa tips berikut:
- Aturlah tingkat kecerahan layar perangkat Anda sesuai dengan cahaya di sekitarnya. Kecerahan di atas 50% akan cepat menyebabkan kelelahan mata, kerusakan, bahkan risiko iritasi mata dan penyakit mata permanen. Selain itu, jika kecerahan terlalu rendah, mata akan terlalu fokus pada layar. Hal tersebut dapat menyebabkan otot-otot mata menegang yang kemudian menyebabkan sakit kepala.
- Alihkan mata Anda dari layar komputer setiap 20 menit sekali untuk memandang objek lain sejauh 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik.
- Gunakan kursi yang memiliki sandaran atau penyangga punggung.
- Usahakan untuk menggunakan laptop atau smartphone setinggi mata untuk menghindari postur leher yang menunduk.
- Jauhkan mata dari layar. Terlalu dekat dengan layar dapat menyebabkan mata lelah, mata kering, dan ketegangan otot pada mata. Aturlah jarak mata Anda dengan layar setidaknya 50 cm.
- Lakukan beberapa peregangan kecil di sela-sela melakukan aktivitas.
- Eat Eye Foods. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, khususnya makanan yang mengandung vitamin A. Sebab, vitamin A dipercaya dapat meningkatkan fungsi kornea.
Beberapa tips tersebut bisa dilakukan mahasiswa untuk tetap menjaga kesehatan mata, khususnya di era pembelajaran daring. Harapannya, baik mahasiswa maupun semua lapisan masyarakat dapat lebih peduli terhadap masalah kesehatan mata. Sebab, dengan menjaga kesehatan mata dapat menghindari diri dari timbulnya berbagai macam bahaya kesehatan. Selain itu, dengan memiliki mata yang sehat berarti kita memiliki aset untuk melihat keindahan dunia dan isinya.