Waspadai Penyebab Episkleritis yang Didominasi oleh Penyakit Autoimun

Bagi penderita episkleritis penting sekali memahami penyebab terjadinya peradangan pada sklera atau bagian putih pada bola mata. Simak penjelasannya di artikel kali ini.
Episkleritis adalah gangguan penglihatan yang terjadi pada lapisan tipis jaringan antara konjungtiva dan sklera (bagian putih mata). Kondisi ini sering kali menyebabkan mata merah, iritasi, dan kadang disertai dengan rasa nyeri. Meskipun episkleritis bisa terjadi tanpa sebab yang jelas, sebagian besar kasus berhubungan dengan penyakit autoimun. Memahami penyebab dan faktor risiko episkleritis sangat penting untuk mencegah dan mengelola kondisi ini dengan baik.
BACA JUGA: Tahukah Kamu? Perbedaan Selulitis Preseptal dan Selulitis Orbita!
1. Apa Itu Episkleritis?
Episkleritis adalah kondisi inflamasi yang mempengaruhi episklera. Episkleritis biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata dan penglihatan, namun gejalanya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya meliputi:
- Mata merah atau kemerahan pada bagian putih mata.
- Nyeri ringan hingga sedang.
- Sensasi terbakar atau iritasi.
- Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
- Terkadang disertai dengan keluarnya air mata berlebihan.
2. Penyebab Episkleritis
Salah satu penyebab utama episkleritis adalah penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh kita menyerang jaringan tubuh sendiri. Berikut beberapa penyakit autoimun yang sering dikaitkan dengan episkleritis:
- Artritis Reumatoid: Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada sendi dan bisa mempengaruhi mata, menyebabkan episkleritis.
- Lupus Eritematosus Sistemik: Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ, termasuk mata, sehingga memicu episkleritis.
- Penyakit Crohn dan Kolitis Ulseratif: Kedua penyakit inflamasi usus ini sering berhubungan dengan gangguan mata termasuk episkleritis.
- Sarkoidosis: Penyakit ini menyebabkan pembentukan granuloma (kumpulan sel inflamasi) di berbagai organ, termasuk mata.
- Sindrom Sjogren: Sindrom ini menyebabkan kekeringan pada mata dan mulut, dan sering kali berkaitan dengan episkleritis.
3. Faktor Risiko Lain
Selain penyakit autoimun, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko episkleritis, antara lain:
- Infeksi: Infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan peradangan pada mata.
- Alergi: Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia dapat memicu episkleritis.
- Stres dan Kelelahan: Kondisi fisik dan emosional yang buruk dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko inflamasi.
4. Diagnosa dan Pengobatan
Jika kamu mengalami gejala episkleritis, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan mulai dari fisik dan mungkin melakukan beberapa tes untuk menentukan penyebabnya.
Pengobatan episkleritis biasanya meliputi:
- Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (NSAID): Obat ini membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
- Kortikosteroid: Dalam beberapa kasus, kortikosteroid tetes mata digunakan untuk mengurangi peradangan yang lebih berat.
- Mengatasi Penyebab Dasar: Jika episkleritis disebabkan oleh penyakit autoimun, mengobati penyakit dasar tersebut sangat penting untuk mencegah kambuhnya episkleritis.
5. Pencegahan Episkleritis karena Autoimun
Meskipun tidak semua kasus episkleritis dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya:
- Mengelola Penyakit Autoimun: Patuhi pengobatan dan kontrol rutin dengan dokter untuk menjaga penyakit autoimun tetap terkendali.
- Hindari Pemicu Alergi: Jika kamu memiliki alergi, hindari kontak dengan alergen yang diketahui.
- Jaga Kesehatan Mata: Gunakan pelindung mata jika bekerja di lingkungan yang berisiko dan istirahatkan mata secara teratur jika bekerja di depan layar komputer.
Episkleritis adalah kondisi peradangan mata yang sering kali berhubungan dengan penyakit autoimun. Memahami penyebab dan faktor risiko dapat membantu dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi ini dengan tepat. Jika kamu mengalami gejala episkleritis, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengelola penyakit autoimun dengan baik dapat membantu mencegah episkleritis dan menjaga kesehatan mata kamu.(ANF)
ARTIKEL TERKAIT: